Warisan Yang Tak Diinginkan, Warisan Kemiskinan
Sumber: Pexels.com

Finance / 13 January 2024

Kalangan Sendiri

Warisan Yang Tak Diinginkan, Warisan Kemiskinan

Puji Astuti Official Writer
1138

Siapa yang mau mendapatkan warisan berupa penderitaan dan kemiskinan? Walau demikian kemiskinan yang diwariskan dari generasi ke generasi adalah sebuah fakta. Hanya sedikit orang yang akhirnya berhasil mematahkan belenggu kemiskinan dan menikmati kehidupan lebih baik.  

Kemiskinan bukan hanya sekadar kondisi ekonomi, kondisi ini memiliki akar yang dalam dan banyak faktor yang saling terkait, membentuk lingkaran yang sulit dipecahkan. Perlu kita pahami bahwa korban utama kemiskinan adalah anak-anak, mereka pada akhirnya terhambat pertumbuhan fisik dan mental, kesulitan mendapatkan akses pendidikan yang baik, dan akhirnya ketika dewasa kesulitan mendapatkan peluang dalam dunia kerja. Dengan cara demikian, kemiskinan diwariskan ke generasi selanjutnya secara terus menerus.  

3 Dampak Kemiskinan Pada Anak:  

1. Kurangnya Akses Terhadap Gizi Bergizi: 

Anak-anak yang lahir dalam keluarga miskin seringkali mengalami kekurangan gizi yang berdampak pada pertumbuhan fisik dan mental mereka. Keterbatasan pangan yang bergizi dapat menghambat perkembangan otak, kemampuan belajar dan kognitif mereka, sehingga menciptakan kesenjangan  di awal kehidupan anak-anak itu.  

2. Terbatasnya Akses Pendidikan: 

Kemiskinan dapat menghambat akses terhadap pendidikan yang berkualitas. Biaya pendidikan yang tinggi, keterbatasan sumber daya dan kurangnya perhatian dari kedua orangtua mereka dapat menyulitkan anak-anak dari keluarga miskin untuk mengakses pendidikan yang terbaik. Bahkan seorang anak mungkin harus putus sekolah lebih awal untuk membantu mencari nafkah atau tidak mampu membayar biaya sekolah, hal tersebut pada akhirnya  menghentikan potensi pendidikan mereka. 

3. Kurangnya Dukungan dan Jaringan: 

Orang-orang miskin seringkali kurang memiliki jaringan dan dukungan sosial yang dapat membantu mereka membangun karier atau usaha. Keterbatasan akses ke peluang pekerjaan yang baik dapat memperpetuasi kemiskinan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Tanpa jaringan yang kuat, seseorang mungkin kesulitan menemukan pekerjaan yang membayar layak atau mendapatkan dukungan untuk memulai usaha sendiri. 

Kemiskinan memiliki dampak serius pada komunitas dan negara. Komunitas yang miskin cenderung mengalami ketidaksetaraan dalam pendidikan, kesehatan, dan pekerjaan, menciptakan lingkungan yang sulit mengalami kemajuan. Dampaknya juga terasa hingga di tingkat negara, dengan peningkatnya beban kesehatan dan pengeluaran bantuan sosial. Kurangnya akses pendidikan menghambat perkembangan sumber daya manusia, sementara masalah kesehatan yang terkait dengan kemiskinan dapat menekan produktivitas ekonomi.  

BACA JUGA:

Tak Mau Nikah Setelah Lulus SD, Kuperjuangkan Sekolah Untuk Lawan Kemiskinan, Juariyah

Apa Saja 4 Hal yang Alkitab Katakan Tentang Kemiskinan?

Oleh karena itu, mengatasi kemiskinan bukan hanya tanggung jawab individu, tetapi juga tugas bersama untuk menciptakan masyarakat dan negara yang lebih adil dan berkelanjutan. Baik individu, keluarga, gereja dan masyarakat secara luas wajib untuk memutuskan rantai kemiskinan sehingga kondisi komunitas dan bangsa Indonesia dapat bertumbuh.  

4 Cara Mengatasi Kemiskinan yang Diwariskan: 

1. Intervensi Pendidikan: 

Memberikan akses pendidikan yang setara bagi semua anak, termasuk bantuan finansial untuk keluarga yang memerlukan, dapat membantu memutus siklus kemiskinan. Menyediakan pendidikan yang terjangkau bahkan gratis dapat membantu anak-anak dari keluarga prasejahtera untuk memutuskan rantai kemiskinan.  

2. Program Nutrisi dan Kesehatan: 

Program pemberian makanan bergizi dan perawatan kesehatan untuk keluarga prasejahtera dapat membantu anak-anak tumbuh secara sehat, mendukung pengembangan otak mereka, dan mengurangi dampak kesehatan jangka panjang. 

3. Pemberdayaan Ekonomi:  

Memberikan pelatihan keterampilan, dukungan untuk usaha kecil, dan akses ke sumber daya ekonomi dapat membantu orang dewasa keluar dari kemiskinan. Program dukungan sosial dan pelatihan keterampilan dapat membuka pintu peluang yang sebelumnya terbatas. 

4. Pengembangan Dukungan Sosial: 

Membangun komunitas yang mendukung dan peduli kepada keluarga prasejahtera sehingga mereka bisa  mengatasi keterbatasan. Tentunya bantuan kepada komunitas adalah sebuah pertolongan yang holistik, dimana komunitas bekerja sama untuk kebaikan dan kemajuan bersama.   

Kemiskinan yang diwariskan adalah tantangan kompleks yang membutuhkan pendekatan holistik. Mengatasi sebab dan dampaknya memerlukan kerjasama dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat. Dengan intervensi yang tepat, dapat memutus siklus kemiskinan dan memberikan kesempatan yang adil bagi setiap generasi untuk berkembang dan mencapai potensi penuh mereka. 

Anda bisa turut serta dalam upaya memutus rantai kemiskinan melalui Program Kemanusiaan Cahaya Bagi Negeri (CBN). Saat ini, CBN telah membantu 79 komunitas dengan menyediakan layanan PAUD, memberikan bantuan modal usaha kepada orangtua anak, dan mendirikan sanggar belajar School Of Life yang memberikan manfaat bagi 3.720 anak. Ini dilakukan khususnya di daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal di Indonesia.  Mari dukung CBN untuk mengubah kehidupan ribuan anak Indonesia, KLIK DISINI UNTUK DONASI.  

Sumber : Puji Astuti | Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami